Bismillahirrohmanirrohiim
“Wahai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (Q.S. Albaqarah: 153).
Saudariku, apapun yang terjadi pada jasmani dan rohani kita adalah mutlak atas izin Allah SWT. Dimana seharusnya kita senantiasa bersyukur saat sehat dan sabar saat sakit. Sabar bukan berarti pasrah. tapi sabar adalah kegigihan untuk tetap berpegang teguh kepada ketetapan Allah. Jadi sabar adalah sebuah proses aktif, kombinasi antara ridlo Allah dan ikhtiar kita. Setiap ujian yang datang disikapi dengan sabar akan lahir rahmat dan tuntunan dari Allah. Bukankah sakit adalah bagian dari penggugur dosa. Rosullullah bersabda, ”Tidaklah seseorang merasakan sakit dihina atau tertusuk duri kecuali Allah menggugurkan dosanya, bagai gugurnya daun-daun”, jadi proses sakit itu proses pengguguran dosa.
Pada zaman Rosul ada sebuah kisah tentang seorang muslimah yang senantiasa sabar dalam sakit. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. ‘Maukah kutunjukkan kepadamu seORang wanita penghuni sORga ? Aku menjawab. ‘Ya‘. Dia (Ibnu Abbas) beRkata. "Wanita berkulit hitam itu pernah mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seraya beRkata. ‘Sesungguhnya aku sakit ayan dan (auratku) terbuka. Maka berdoalah bagi diRiku. Beliau berkata. ‘Apabila engkau menghendaki, maka engkau bisa bersabar dan bagimu adalah surga. Dan, apabila engkau menghendaki bisa berdo’a sendiri kepada Allah hingga Dia memberimu fiat’. Lalu wanita itu berkata. ‘Aku akan bersabar. Wanita itu berkata lagi. ‘Sesungguhnya (auratku) terbuka. Maka berdo’alah kepada Allah bagi diriku agar (auratku) tidak terbuka’. Maka beliau pun berdoa bagi wanita tersebut". (Al-BukhaRi 7/150. Muslim 16/131).
Saudariku wajib bagi kita untuk percaya pada segala ketentuanNya. "Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan, Innalillahi wainna ilaihi rooji'uun (Q.S. Al-Baqarah: 155-156). Ayat ini hendaknya menjadi tuntunan bagi kita ketika sedang ditimpa cobaan.
Saudariku ada beberapa hal yang bisa kita lakukan saat menghadapi sakit. Pertama kita harus tetap berprasangka baik pada Allah. Allah yang berhak atas tubuh kita. Sehebat apapun kita, jika Allah menguji kita dengan sakit maka kita akan sakit. Tetapi ingatlah saudariku Allah tidak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hambaNya. Yang Kedua adalah STOP mengeluh. Jangan sampai kita memprotes apa yang Allah Maha Adil lakukan pada kita. Ketiga adalah sabar dalam menafakuri hikmah sakit. Tidak ada perbuatan Allah yang sia-sia. Harusnya setiap sakit dapat meningkatkan kesadaran kita bahwa kesehatan itu amat berharga. Yang keempat adalah sabar dalam ikhtiar untuk sembuh.Jangan sampai sakit menjadi alasan serta sarana untuk menggampang-gampangkan ibadah. Sabar untuk berniat sembuh akan memotivasi kita agar tidak menyerah pada rasa sakit. Perjuangan kita menjalani rasa sakit insh'Allah dicatat sebagai jihad fii sabilillah. Justru di saat sakit itulah kita membuktikan ketaatan kita kepada Allah SWT.Wallahualam bishshawab..
(Inspirasi tema post ini berawal dari message seorang adek cantik. Temannya sedang diuji Allah dengan sakit. Semoga tulisan ini bisa menjadi semangat buat dia dan kita semua, amiin ya Rabb.)
(Inspirasi tema post ini berawal dari message seorang adek cantik. Temannya sedang diuji Allah dengan sakit. Semoga tulisan ini bisa menjadi semangat buat dia dan kita semua, amiin ya Rabb.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar