P.R.O.U.D. B.E. A. M.U.S.L.I.M

Assalamu'alaikum warrohamtullah wabarokatuh ~Islam Is My Way~

Rabu, 26 Oktober 2011

Semangat Dari Orang Tak Terduga


Bismillahirrohmanirrohiim

Sungguh Allah Maha Penyayang. Berapa hari yang lalu diingatkan dengan cara yang tak pernah aku duga dan kemarin ada semangat dari orang yang tidak pernah aku duga.
Ceritanya gini.. Sore kemarin pas cuaca dingin dan senyap (maklum hujan baru juga reda) selesai shalat ada partner kerja yang jemput kmushalla, "mbak, ada tamu. aku belum tanya nama tapi sepertinya penting."
"oiya.. minta tolong nunggu. sebentar lagi."jawabku.
Selesai melalukan "ritual" akupun kdepan. Penasaran juga siapa yang datang. Dilihat dari belakang jelas dia seorang lelaki. semakin dekat semakin jelas. yup, dia adalah pelatihku 7tahun yang lalu. Setelah basa-basi tanya kabar dan kegiatan akhir-akhir ini, sampailah pada inti. Dia menginfokan sebuah acara pagelaran besar dibulan depan. Menarik, akupun tertarik untuk terlibat baik langsung ataupun nggak. Aku hanya diam mendengarkan penjelasan darinya. iya iya iya, hanya itu yang keluar dari mulutku.hehe. Gak terasa sudah hampir maghrib, belum aku minta dia untuk pamit pulang eehh taunya dia juga sadar kalau hari sudah hampir maghrib.
Aku antar dia sampai depan pintu. Didepan dia tanyakan hal yang sudah tentu aku belum punya jawabnya "kapan nikah?"
Aku hanya mengernyutkan dahi. lagi gak pengen jawab!
"Aku mengerti. jangan terlalu dipikirkan apa yang mereka tanyakan padamu. jangan terlalu dipaksakan harus besok sedangkan kamu belum tahu bagaimana agama dan keluarganya. Mereka yang seumuranmu memang sudah banyak yang mengendong anak, atau mungkin sudah dikhitbah dan segera walimahan. Sabarlah, mereka belum tau bagaimana rasanya menjadi Bapak dan sekaligus Ibu. Aku paham betul posisimu. Saat jauh dari adik, pasti yang kamu pikirkan adalah sudahkah dia shalat? ingatkah dia akan Allah? bagaimana pergaulannya? semester ini praktek diRS mana? Sehatkah dia? sudahkah dia makan? adakah yang menyakiti hatinya? Begini atau begitukah cara mendidiknya? Bagaimana cara menasehatinya agar perasaannya tidak terluka? Percayalah, almarhum bapakmu pasti bangga padamu. Percayakan jodoh padaNya. Dan kaupun masih muda."
Sambil senyum kukatakan, "Jazakillah. Alhamdulillah ada yang mengerti.."
Ya Rabb, Cukup Engkau sebagai penolongku. "Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan" Q.S Al-Insyirah ayat 5-8").

Tidak ada komentar: