P.R.O.U.D. B.E. A. M.U.S.L.I.M

Assalamu'alaikum warrohamtullah wabarokatuh ~Islam Is My Way~

Kamis, 24 November 2011

Pijat Plus Plus

Bismillahirrohmanirrohiim

Seminggu lebih badan ini terasa pegel (dampak dari macet panjang+keseleo. Yang belum tau ceritanya bisa baca note "perjalanan kemarin"). Ada beberapa bagian yang nampak kebiruan, baru dipegang aja sakitnya minta ampun.hehe. Setelah merasa gak tahan dengan nyerinya, akhirnya aku putuskan untuk pijat.
Perempuan tengah baya, dengan kebaya dan kain jariknya plus jilbabnya, dia jadi pilihanku. Kurang lebih umurnya diatas 60tahun. Aku panggil dia emak. Biar kata sudah terbilang tua tapi emak masih kuat. Dalam sehari dia bisa memijat sampai 5 orang, dimana masing-masing orang berkisar antara 2 sampai 3jam. Emak yang terlihat kuat itu punya cerita. Untuk mengisi waktu, agar sakitnya tidak terasa maka kami biasa ngobrol. Tentang apa aja. Mulai dari agama, sembako, sampai yang kompleks. Tentang pernikahan.
Ada satu cerita yang selalu dia ceritakan saat aku dipijatnya. Cerita yang sama. Entah dia sadari atau tidak. Cerita tentang pernikahannya. Lelaki yang telah bertahun-tahun jadi suaminya telah meninggalkannya. Bukan dipanggil olehNya, bukan kematian yang memisahkan. Tapi mungkin hanya pada nafsu dan ego saja. Gimana tidak? mereka telah bersama selama bertahun-tahun tapi kenapa 3tahun terakhir dia justru mengkhianati emak. Apa karena emak tidak bisa memberinya keturunan? Lelaki itu pergi menikah dengan perempuan yang lebih muda dari emak. Memang lelaki itu umurnya sedikit lebih muda dari emak, tapi bukan berarti dia bisa begitu saja meninggalkan emak yang tulus mencintainya.
Setiap cerita itu bergulir dari bibirnya, selalu ada tangis disana. Emak masih merasa sakit. Emak masih merasa pengkhianatan itu tidak seharusnya terjadi. Memang emak sudah pasrah pada Allah akan jodohnya, tetapi masih ada hal yang menganjal dihatinya. Emak tidak mau dicaci. Tidak mau difitnah, seolah emak yang salah. Tak jarang mantan suaminya itu berkata bahwa pernikahannya dengan emak hanya sekedar "mainan".
Aku yang belim menikah hanya bisa diam. Meminjamkan telinga untuk mendengar. Tak pernah sekalipun aku berkata "itu sudah pernah mak". Kata-kata penguatku untuk emak. "sabar mak, yang penting Allah tau sebenarnya. Sekarang emak ibadah aja. Allah maha adil, pasti ada balasan atas semua". Sok dewasa sekaliiii..hehe.
Jadi tiap kali mijat emak selalu memberikan bonus curhat. jadi pijat emak plus plus, plus curhat. Alhamdulillah dari sini aku belajar. Dari curhat-curhat emak aku belajar tentang hidup. Jadi lebih bersyukur lagi dan lagi karena aku punya Engkau. Dzat yang tak pernah sekalipun meninggalkan aku. dikala suka dan duka. pagi dan siang. Pokoknya sepanjang waktu.
Bagi saudariku yang pernikahannya tengah diuji, bersabarlah, berdo'alah, berusahalah. Allah ada bersama kita. Dia tidak pernah tidur, selalu mengawasi. Bukankah Allah tidak pernah menguji diluar batas kemampuan kita? ^__^

1 Muharrom
04.07 am
Persembahan untuk emak, untuk mereka yang pernikahannya tengah diuji  

Tidak ada komentar: