Bapak:
Adalah aku wali puteriku..
Serah kini amanahku ini padamu..
Nafkahilah dia curah kasih dan cinta..
Lebih dari yang ku berikan kepadanya..
Dulu esakannya sandar di bahuku..
Tangisannya kini ku serah padamu..
Bukan bermakna dia bukan milikku..
Fitrahnya perlukanmu..
Jadikanlah dia wanita surga..
Mengerti benar akan maharnya..
Taat itu bukan hanya pada nama..
Indah ia pada maksudnya..
Menantu:
Ku akur..Akan pesanmu..
Puterimu kini amanahku..
Iringilah Dengan doamu..
Bahagia kami dari ridhomu...
Dulu esakannya sandar di bahuku..
Tangisannya kini ku serah padamu..
Bukan bermakna dia bukan milikku..
Fitrahnya perlukanmu..
Jadikanlah dia wanita surga..
Mengerti benar akan maharnya..
Taat itu bukan hanya pada nama..
Indah ia pada maksudnya..
Menantu:
Ku akur..Akan pesanmu..
Puterimu kini amanahku..
Iringilah Dengan doamu..
Bahagia kami dari ridhomu...
*heemm.. membayangkan andai saja aba sempat menjadi wali ana.. subhanallah indahnya