P.R.O.U.D. B.E. A. M.U.S.L.I.M

Assalamu'alaikum warrohamtullah wabarokatuh ~Islam Is My Way~

Senin, 23 April 2012

Dakwah Pilihan Hati

Bismillahirrohmanirrohiim,
Dakwah….bukanlah karier kerja yang pasang surut…
Dakwah….bukan bisnis yang untung rugi….
Dakwah…. bukan suatu yang kita jalani saat nyaman…
dan kita tinggalkan saat sulit….
Tapi dakwah adalah PILIHAN HATI…
Dakwah adalah suatu ketulusan…
Bukan untuk dipandang atau dipuji…
tapi untuk dilakukan dengan keikhlasan….
Jangan pernah berharap mendapat kenyamanan dalam dakwah!
Justru berhati-hatilah… saat dirimu mengalaminya…
Karena dakwah adalah PANGGILAN BAGI JIWA-JIWA YANG KUAT
Yang mampu taklukkan tantangan
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menolong agama-Mu, yang Engkau tunjuki kepada jalan-Mu yang lurus. Aamiin.

Rabu, 18 April 2012

Semiliar Cinta Untuk Ayah

Bismillahirrohmanirrohiim,
Ada satu lagi buku bagus yang harus dibaca. Isinya begitu menginspirasi dan mengharubiru (katanya sich, karena ana sendiri belum baca). Pengen bisa membacanya, syukur alhamdulillah kalau ada yang mau ngasih gratis,hehe. Ana dapat refrensi buku ini dari seorang teman. Ada sedikit ulasan tentang isi buku ini, ana ambil di www.bukukita.com. Semoga bermanfaat.
Buku ini menceritakan berbagai testimoni interaksi ayah dan anak.
Berbagai kisah yang berkesan dari sudut pandang seorang anak terhadap sosok ayah, sang pemimpin keluarga. Selain mengharu biru, tentunya buku ini juga bisa memberikan dan mengingatkan kita, betapa pentingnya untuk terus berusaha dan belajar menjadi seorang ayah dan kepala keluarga yang baik bagi anak-anak kita. Selain faktor pendidikan, interaksi antara anak dan ayah juga sangat menarik untuk dicermati.

Menjadi Ayah

Bismillahirrohmanirrohiim,

Mendengar kata "ayah" sudah pasti yang tergambar dibenak kita adalah lelaki tegas yang penuh tanggung jawab. Lelaki yang menjadi tulang punggung keluarga, menyekolahkan anak, membayarkan listrik, pajak rumah dan masih banyak lagi. Dalam hidup ana sosok lelaki itu ana panggil dengan sebutan aba. Ah rasanya sudah sangat lama sekali ana tidak mengucapkan kata itu. Wajahnya sudah lama tidak terlihat dan suaranya sudah lama tidak terdengar. Ana sangat merindukannya. Selama 20tahun aba mengajarkan pada ana bagaimana harus tegas pada hidup. Bahwa sesungguhnya tidak ada kata menyerah jika nafas masih Allah pinjamkan untuk kita. Ana ingat tentang semua hal yang beliau ajarkan. Tentang bagaimana kerja cerdas dan jujur. Tentang bagaimana menjadi sederhana.
Waktu itu ana duduk dikelas 3 SMP. Merengek untuk dibelikan handphone (karena berapa teman dekat ana sudah punya alat komunikasi itu), tapi aba biasa saja. Tidak mengatakan sepatah kata. Ana berkata, "Ah aba cuek. Gak bisa nurutin kemauan anak." Sampai ana duduk dikelas 1 SMA alat komunikasi itu belum juga ada ditangan ana. Saat teman sekelas bertukar nomor ana hanya senyum. Tapi tetap dalam hati berkata "sepulang sekolah merengek keaba lagi ahh. kali ini harus benar-benar merengek". Sepulang dari sekolah ana tidak melihat aba. Seperti biasa ana langsung masuk kedalam kamar. Ketika sore menjelang malam aba datang, "Assalamualaikum.."
"Wa'alaikumsalam..." jawab ana dari dalam kamar (dulu kamar ana sebelahan dengan ruang tamu).
"Mbak rhya, aba punya sesuatu.."
"Nopo ba, mbak rhya lagi belajar", padahal lagi tiduran.
"Buka dulu pintunya.."
Ana buka pintu dan aba memberikan tas yang terbuat dari bahan daur ulang. Ana buka perlahan. Disana ada gambar alat komunikasi dengan tulisan SIEMENS. Alat komunikasi dengan layar monocrom (hitam putih) dan layarnya hanya sebesar ibu jari. Kalau mau baca pesan ya harus sabar, karena memanjang. Ana perhatikan kardusnya yang sudah kotor. Ana tau itu handphone second, bukan juga tipe terbaru tapi bagaimanapun ana wajib berterimakasi, "terimakasi aba.."

Hukum Bercadar Dalam Pandangan 4 Mahdzab

Bismillahirrohmanirrohiim,

Wanita bercadar seringkali diidentikkan dengan orang arab atau timur-tengah. Padahal memakai cadar atau menutup wajah bagi wanita adalah ajaran Islam yang didasari dalil-dalil Al Qur’an, hadits-hadits shahih serta penerapan para sahabat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam serta para ulama yang mengikuti mereka. Sehingga tidak benar anggapan bahwa hal tersebut merupakan sekedar budaya timur-tengah.
Berikut ini sengaja kami bawakan pendapat-pendapat para ulama madzhab, tanpa menyebutkan pendalilan mereka, untuk membuktikan bahwa pembahasan ini tertera dan dibahas secara gamblang dalam kitab-kitab fiqih 4 madzhab. Lebih lagi, ulama 4 madzhab semuanya menganjurkan wanita muslimah untuk memakai cadar, bahkan sebagiannya sampai kepada anjuran wajib. Beberapa penukilan yang disebutkan di sini hanya secuil saja, karena masih banyak lagi penjelasan-penjelasan serupa dari para ulama madzhab.
Madzhab Hanafi
Pendapat madzhab Hanafi, wajah wanita bukanlah aurat, namun memakai cadar hukumnya sunnah (dianjurkan) dan menjadi wajib jika dikhawatirkan menimbulkan fitnah.
* Asy Syaranbalali berkata:
وجميع بدن الحرة عورة إلا وجهها وكفيها باطنهما وظاهرهما في الأصح ، وهو المختار
“Seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan dalam serta telapak tangan luar, ini pendapat yang lebih shahih dan merupakan pilihan madzhab kami“ (Matan Nuurul Iidhah)
* Al Imam Muhammad ‘Alaa-uddin berkata:
وجميع بدن الحرة عورة إلا وجهها وكفيها ، وقدميها في رواية ، وكذا صوتها، وليس بعورة على الأشبه ، وإنما يؤدي إلى الفتنة ، ولذا تمنع من كشف وجهها بين الرجال للفتنة
“Seluruh badan wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan dalam. Dalam suatu riwayat, juga telapak tangan luar. Demikian juga suaranya. Namun bukan aurat jika dihadapan sesama wanita. Jika cenderung menimbulkan fitnah, dilarang menampakkan wajahnya di hadapan para lelaki” (Ad Durr Al Muntaqa, 81)
Al Allamah Al Hashkafi berkata:
والمرأة كالرجل ، لكنها تكشف وجهها لا رأسها ، ولو سَدَلَت شيئًا عليه وَجَافَتهُ جاز ، بل يندب
“Aurat wanita dalam shalat itu seperti aurat lelaki. Namun wajah wanita itu dibuka sedangkan kepalanya tidak. Andai seorang wanita memakai sesuatu di wajahnya atau menutupnya, boleh, bahkan dianjurkan” (Ad Durr Al Mukhtar, 2/189)
* Al Allamah Ibnu Abidin berkata:
تُمنَعُ من الكشف لخوف أن يرى الرجال وجهها فتقع الفتنة ، لأنه مع الكشف قد يقع النظر إليها بشهوة
“Terlarang bagi wanita menampakan wajahnya karena khawatir akan dilihat oleh para lelaki, kemudian timbullah fitnah. Karena jika wajah dinampakkan, terkadang lelaki melihatnya dengan syahwat” (Hasyiah ‘Alad Durr Al Mukhtaar, 3/188-189)
* Al Allamah Ibnu Najiim berkata:
قال مشايخنا : تمنع المرأة الشابة من كشف وجهها بين الرجال في زماننا للفتنة
“Para ulama madzhab kami berkata bahwa terlarang bagi wanita muda untuk menampakkan wajahnya di hadapan para lelaki di zaman kita ini, karena dikhawatirkan menimbulkan fitnah” (Al Bahr Ar Raaiq, 284)
Beliau berkata demikian di zaman beliau, yaitu beliau wafat pada tahun 970 H, bagaimana dengan zaman kita sekarang?

Selasa, 17 April 2012

Be A True Muslimah

Bismillahirrohmanirrohiim,
Suatu ketika, seorang santri putra bertanya pada Ustadznya: Ya Ustadz, Ceritakan Kepadaku Tentang Akhwat Sejati. Sang Ustadz pun tersenyum dan menjawab.
Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari sekedar jilbabnya yang lebar, tetapi dari bagaimana ia menjaga pandangan mata (ghudhul bashar), sikap, akhlak, kehormatan dan kemurnian islamnya. Akhwat sejati bukanlah dilihat dari kelembutan suaranya, tetapi dari lantangnya ia mengatakan kebenaran di hadapan laki2 bukan mahramnya.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari banyaknya jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya dengan anak2nya, keluarga dekatnya, para jama’ah, para tetangga dan orang2 di sekitarnya.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari bagaimana ia dihormati di tempat ia bekerja tetapi bagaimana ia dihormati di dalam rumah tangganya.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari bagaimana ia pintar berhias dan memasak masakan yang enak2, tapi bagaimana ia bisa faham dan mengerti selera dan variasi makan suami dan anak2nya yang sebenarnya tidak rewel, pintar mengatur cash flow finansial keluarga, mengerti bagaimana berpenampilan menarik di hadapan suami dan selalu merasa cukup (qonaah) dengan segala pemberian dari sang suami di saat lapang maupun di saat sempit.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari wajahnya yang cantik, tetapi dari bagaimana ia bermurah senyum dan sejuk jika dilihat di hadapan suaminya dengan sepenuh hati tanpa dibuat2/dipaksakan.
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari banyaknya ikhwan yang mencoba berta’aruf kepadanya, tetapi dari komitmennya untuk mengatakan bahwa sesungguhnya Tidak ada kata “CINTA sebelum menikah.

Senin, 16 April 2012

Yuk Shalat Tepat Waktu

Bismillahirrohmanirrohiim,
Ukhti muslimah, Rasulullah shalallahu ‘alayhi wa sallam memang tidak mewajibkan kita kaum muslimah untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid acapkali adzan shalat fardhu berkumandang, tidak halnya dengan seorang lelaki yang diwajibkan untuk memenuhi seruan adzan. Bahkan dalam hadits dibawah nanti kita sebagai muslimah dapat melihat bahwasanya shalat dirumah lebih memiliki keutamaan bagi para wanita.
Namun bagi para wanita yang ingin melaksanakan shalat berjamaah pun diperbolehkan asalkan tidak menimbulkan fitnah diantara kaum pria dan di lingkungannya. Dan itulah yang dahulu dilakukan oleh para shahabiyah ‘alayhim jami’an. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits Aisyah radliyallahu ‘anha mengabarkan : “Mereka wanita-wanita Mukminah menghadiri shalat shubuh bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan berselimut dengan kain-kain mereka. Kemudian para wanita itu kembali ke rumah-rumah mereka hingga mereka (selesai) menunaikan shalat tanpa ada seorangpun yang mengenali mereka karena masih gelap.” (HR. Bukhari 578).

Kunci Kebahagiaan

Bismillahirrohmanirrohiim,
Al Imam Ibnul Qayyim Rahimahulloh berkata,
Sesungguhnya pondasi kebahagian manusia ada tiga. Dan masing-masing memiliki lawannya.
Barangsiapa kehilangan salah satu dari tiga pondasi tersebut, dia akan mendapatkan lawannya ;
Tauhid dan lawannya adalah syirik
Sunnah dan lawannya adalah bid’ah
Ketaatan dan lawannya adalah kemaksiatan
Dan ketiga pondasi ini memiliki lawan yang sama,
yaitu jauhnya hati dari rasa harap (Raja’) kepada Alloh Ta’ala dan terhadap janji-janjiNya, dan dari rasa takut (Khauf) kepada Alloh Ta’ala dan ancaman-ancamanNya.


*Al Fawaid hal 200. from http://kholilahpunya.wordpress.com/2009/01/14/inilah-kunci-kebahagian-manusia/.

Cantiknya Seorang Muslimah

Bismillahirrohmanirrohiim,

Aku bangga menjadi muslimah..
Di saat yang lain bangga menjadi wanita modern,
Aku bangga Jilbabku menjuntai ke dada.
Di saat yang lain bangga mengikuti Mode,
Aku bangga menjadi pengurus kerohanian Islam.
Di saat yang lain lena,
Aku tak peduli Dengan anggapan sok suci.
Karena aku tahu apa yg aku lakukan..

Awalnya aku tidak percaya diri..
Dengan pakaian yg tertutup rapi..
Teman-teman berkata aku tidak trendy..
Tapi Abi berkata aku Cantik..
begitu pun Ummi..

Alhamdulillah. Thanks to Allah

Bismillahirrohmanirrohiim,

Alhamdulillah setelah berbulan-bulan ana (terpaksa) tidak share akhirnya sekarang bisa ngeblog lagi. Afwan, bukan ana tidak menyempatkan waktu tapi pipi lagi error dan perlu diinstal ulang. Punya gadget yang bernama "tablet" dan sampai sekarang ana gak tau kenapa dia gak bisa input tulisan kedalam blog. Pernah suatu malam sesaat setelah muhasabah, ana pengen banget share disini. Setelah nulis panjang X lebar taunya tidak bisa diupload.hehe2..
Pipi sudah sehat kembali sekarang, alhamdulillah.. Mudahan gadget yang satu itu bisa segera optimal, aamiin. Jadi moment ngeblog pertama ini akan ana isi dengan banyak  postingan. Bismillah, s e m a n g a t ^^ 

24 Jumadil Awal 1443H
16 April 2012